Mukaffi menegaskan, segala bentuk pelanggaran yang mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam lapas tidak akan ditoleransi. Handphone ilegal, pungutan liar, dan narkoba menjadi musuh utama yang harus diberantas demi menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
“Kami tidak akan mentoleransi pelanggaran. Jika ada yang melanggar, sanksi tegas menanti,” tegasnya.
Sebagai langkah pencegahan, Lapas Banyuwangi akan meningkatkan pengawasan dan menyediakan alternatif komunikasi yang lebih aman. Salah satunya dengan menambah jumlah warung telekomunikasi (wartel) berizin yang dilengkapi sistem perekaman percakapan.
"Kami juga akan menyesuaikan tarif wartel agar lebih terjangkau, sehingga warga binaan tetap bisa berkomunikasi dengan keluarga tanpa harus mencari cara yang melanggar aturan,” tambah Mukaffi.
Selain itu, ia membuka ruang pengaduan bagi warga binaan jika menemukan petugas yang meminta biaya untuk layanan tertentu, seperti layanan integrasi atau administrasi lainnya.
"Semua layanan di sini gratis. Jika ada yang meminta biaya, segera laporkan kepada kami. Kami pastikan akan menindak tegas pelanggaran ini,” ujarnya.
Ketahanan Pangan dan UMKM: Jalan Menuju Kemandirian
Tak hanya berbicara soal penegakan aturan, Mukaffi juga memperkenalkan program baru untuk meningkatkan keterampilan warga binaan, yaitu program ketahanan pangan dan UMKM. Dengan memanfaatkan lahan hibah dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, warga binaan akan mendapatkan pelatihan pertanian guna mendukung ketahanan pangan, baik di dalam maupun di luar lapas.
"Kami akan menjaring warga binaan yang memenuhi syarat untuk mengikuti pembinaan pertanian. Ini bagian dari implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan," jelasnya.
Program ini diharapkan tak hanya memperkuat kemandirian pangan di lingkungan lapas, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan bertani yang dapat dimanfaatkan setelah bebas nanti. Selain itu, lapas juga akan mengembangkan unit usaha kecil dengan memproduksi dan memasarkan berbagai produk hasil karya warga binaan yang diminati masyarakat.
Warga binaan pun menyambut baik program ini. Salah satu dari mereka mengungkapkan antusiasmenya.
“Semoga dengan program ini, saya punya bekal keterampilan untuk hidup lebih baik setelah bebas nanti,” ujar seorang warga binaan.
Dengan kombinasi pengawasan ketat terhadap pelanggaran dan pengembangan program pembinaan, Lapas Banyuwangi berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, tertib, dan produktif, sekaligus memberikan harapan baru bagi para warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan kehidupan yang lebih baik.






Posting Komentar