Dalam acara yang penuh kekeluargaan itu, Gilang, sang putra sulung, tampak memeluk ibunya dengan penuh rasa hormat dan bangga. Ia menyampaikan ucapan ulang tahun yang membuat banyak tamu terdiam dan tersentuh.
“Ibu tetap jadi rumah terbaik kami. Meski hidup kami tak lagi ditemani sosok ayah, tapi semangat dan kasih sayangnya Ibu nggak pernah berubah,” ujar Gilang, sambil memeluk erat sang bunda.
Gilang menyampaikan bahwa perjalanan ibunya hingga usia 50 tahun bukanlah hal biasa. “Buat kami, Ibu adalah perempuan kuat yang tidak hanya membesarkan kami, tapi juga menjaga martabat keluarga, walaupun tanpa kepala rumah tangga lagi,” ujarnya.
Acara yang dihadiri oleh ratusan warga, tokoh masyarakat, serta kerabat dekat itu juga diwarnai oleh hiburan dari para seniman lokal, termasuk artis lucu khas Banyuwangi yang membuat gelak tawa tak putus hingga malam hari. Hidangan prasmanan khas Jawa Timur tersaji di sepanjang acara.
Meski tidak lagi menjalani peran sebagai pendamping seorang yang dahulu berdinas, Nita tetap dikenal sebagai figur ibu yang menjaga nilai disiplin, ketegasan, dan kebersahajaan.
“Yang penting itu bersyukur dan tetap berguna untuk orang lain,” ucap Nita dengan senyum hangat saat ditanya harapannya di usia emas.
Di usia ke-50 tahun, ia tak meminta banyak. Hanya ingin tetap sehat, menjaga silaturahmi, dan menjadi sumber semangat bagi anak-anak dan lingkungannya. ]sg]
Posting Komentar