no fucking license
Bookmark

KEPALA DESA SE-BANYUWANGI GERUDUK GEDUNG DPRD, SUWITO MINTA MAAF SOAL UCAPAN “80% KADES KORUPSI BANSOS”

 

Anggota DPRD Banyuwangi Suwito menyampaikan pernyataan terbuka di hadapan para kepala desa yang mendatangi Gedung Dewan, Senin (17/11/2025). Aksi yang berlangsung di halaman gedung itu turut diamankan Kapolres Banyuwangi beserta jajarannya.
MEDIA GLOBE NASIONAL -Banyuwangi – 17 November 2025. Gedung DPRD Banyuwangi mendadak dipenuhi ratusan kepala desa yang datang dari berbagai wilayah pada Senin (17/11/2025). Massa kepala desa tersebut menggelar aksi solidaritas sebagai bentuk keberatan atas pernyataan Suwito, anggota DPRD Banyuwangi, yang sebelumnya menuding bahwa 80 persen kepala desa diduga melakukan korupsi dana bantuan sosial (bansos).

Sejak pagi, para kepala desa berdiri berjajar rapi di pelataran gedung dengan mengenakan seragam lengkap. Mereka bahkan sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai simbol bahwa aksi ini bukan untuk gaduh, tetapi untuk menjaga martabat pemerintah desa se-Banyuwangi.

Kapolresta Turun Tangan Amankan Aksi

Melihat massa yang cukup besar, Kapolres Banyuwangi turun langsung ke lokasi untuk memastikan jalannya aksi tetap aman. Dari foto lokasi, Kapolres tampak berjalan mengatur situasi bersama jajaran, memastikan tidak ada keributan selama proses audiensi berlangsung.

Ia mengingatkan massa agar tetap tertib dan menyerahkan proses penyelesaian melalui mekanisme dialog di internal DPRD.

Suwito Keluar dari Ruang Rapat dan Meminta Maaf Terbuka

Setelah berlangsung rapat tertutup yang cukup panjang, Suwito akhirnya keluar dari ruang rapat DPRD. Dalam foto yang beredar, ia tampak mengenakan kemeja putih berlogo DPRD sambil memegang mikrofon. Di hadapannya berdiri puluhan awak media.

Di momen itu, Suwito secara resmi mencabut pernyataan yang sebelumnya memicu kemarahan para kepala desa.

“Pernyataan saya sebelumnya tentang 80 persen kepala desa diduga korupsi bansos itu salah. Tidak ada niat menjatuhkan. Ini murni silaturahmi. Saya meminta maaf sebagai pribadi,” ujarnya tegas.

Ia menekankan bahwa tudingan tersebut bukan data resmi, melainkan kesalahan penyampaian.

Tetap Titip Pesan Soal Pelayanan Publik

Walau meminta maaf, Suwito tetap menyampaikan pesan kepada para kepala desa agar mengutamakan kepentingan masyarakat.

“Harapan saya, kepala desa terus memperhatikan rakyat dan bergandengan tangan mengawal program pemerintah pusat,” katanya.

Kades: Pernyataan Sudah Terlanjur Menyakiti

Para kepala desa menyambut baik permintaan maaf itu, namun tidak menutupi bahwa ucapan tersebut sudah terlanjur menimbulkan keresahan.

Beberapa kades menyebut ucapan itu menjadi beban moral, karena menimbulkan persepsi negatif di masyarakat desa.

Setelah klarifikasi dan permintaan maaf, massa kepala desa perlahan membubarkan diri. Kepolisian memastikan seluruh rangkaian aksi berjalan tertib tanpa bentrokan.

Insiden ini menjadi pelajaran penting bahwa pejabat publik harus berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan, terlebih terkait isu sensitif seperti bansos dan integritas aparatur desa.

[fiq]

Posting Komentar

Posting Komentar