![]() |
Azam Khan, Sekretaris Jenderal TPUA, konferensi pers dengan menegaskan komitmen TPUA dalam menegakkan kebenaran dan prinsip keadilan |
Pertama, TPUA telah melaporkan Anwar Usman ke Polda terkait dengan dugaan nepotisme pada tahun 2023. Selain itu, TPUA juga melaporkan beberapa tokoh seperti Jokowi, Iryana, Gibran, dan Anwar Usman terkait dengan kasus nepotisme di Mabes Polri.
Selanjutnya, TPUA mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengajukan protes terkait dengan indikasi kuat bahwa 54 juta suara data masih belum jelas atau terjadi kecurangan. Meskipun audensi dengan komisioner KPU tidak mungkin dilakukan, TPUA tetap berusaha mendapatkan klarifikasi. Namun, klarifikasi tersebut tidak terjadi dan TPUA merasa bahwa hal ini merupakan kebohongan yang disampaikan kepada publik.
Azamkhan juga menjelaskan bahwa TPUA tidak masuk dalam tim nasional, namun telah melakukan langkah-langkah yang luar biasa. Mereka bahkan menggugat ijazah Jokowi dan mengajukan protes kepada Mahkamah Konstitusi (MK). TPUA berpendapat bahwa putusan MK harus digali ulang sesuai dengan undang-undang pokok kehakiman yang berlaku
Di akhir konferensi pers, Azam Khan menegaskan bahwa deklarasi kemenangan oleh kubu 02 berdasarkan hasil 5% suara yang masuk adalah kebohongan nyata. "TPUA akan melaporkan hal ini ke Bawaslu, DKPP, dan Gakkumdu sebagai langkah hukum yang layak," tegasnya.
Konferensi pers TPUA pada tanggal 15 Februari 2024 ini menjadi bukti nyata dedikasi dan komitmen mereka dalam melawan ketidakadilan dan menegakkan kebenaran. Keberanian dan kegigihan TPUA patut menjadi inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia untuk terus berjuang demi masa depan bangsa yang lebih adil dan sejahtera. (*)






Posting Komentar