Padang Bulan, Kecamatan Singojuruh: Mengungkap Fenomena Bisnis Lendir yang Masih Marak

 

Ketua THN Timnas Amin, Ari Yusuf Amir/mgn

Jakarta - Media Globe Nasional - Dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, (13/2), Ketua Timnas paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Ari Yusuf Amir, dengan tegas mengungkapkan potensi kecurangan pemilu yang melibatkan kepala desa di kawasan Sumatra dan Kalimantan. 

Dalam kutipan yang menarik, Ari Yusuf Amir menyatakan, "Skenario kecurangan melibatkan kepala desa yang akan mencoblos kertas suara di TPS untuk kandidat tertentu. Di desa-desa dengan pengawasan minim, kepala desa memberikan imbalan uang kepada warga agar tidak datang ke TPS. Sementara itu, kertas suara dicoblos oleh kepala desa atau aparatnya untuk mendukung calon tertentu."

Lebih lanjut, Ari Yusuf Amir juga menyoroti potensi kecurangan lainnya, seperti money politik yang dilakukan aparat desa sebelum pencoblosan dengan pembagian uang secara masif. Dia juga menunjukkan kekhawatirannya terhadap penggunaan lembaga survei untuk mengumumkan quick count atau exit poll yang tidak valid, yang dapat mempengaruhi psikologi saksi dan masyarakat umum selama proses penghitungan suara di TPS masih berlangsung.

Terkait tindakan preventif, tim hukum nasional paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar telah meminta secara resmi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan audit independen terhadap sistem IT KPU, dengan harapan perwakilan dari semua paslon dapat hadir dalam proses audit tersebut.

Pernyataan tersebut menjadi upaya nyata untuk menghimbau para pelaksana kecurangan di lapangan agar tidak terlibat dalam tindakan yang dapat merusak integritas pemilu. Tim hukum nasional paslon nomor urut 1 berharap agar pelaksana di lapangan memiliki kesadaran untuk tidak terlibat dalam kecurangan, sehingga proses pemilu dapat berlangsung secara adil dan transparan. (*)

Related Posts