Padang Bulan, Kecamatan Singojuruh: Mengungkap Fenomena Bisnis Lendir yang Masih Marak

Jakarta, MediaGlobeNasional.com - Azam Khan, seorang Advokat Nasional yang dikenal vokal dalam mengkritisi kinerja pemerintah, menyindir secara filosofis mengenai kedudukan rakyat, DPR, dan Presiden dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.

Dalam wawancara eksklusif dengan Globe Nasional, Azam Khan menegaskan bahwa rakyat adalah tuan yang harus dihormati, sementara DPR dan Presiden hanyalah kacung atau pesuruh yang wajib diawasi.

"Secara filosofis, rakyat adalah tuan yang harus dihormati. Sedangkan DPR dan Presiden hanyalah kacung atau pesuruh yang wajib diawasi oleh sang tuan, yaitu rakyat," tegas Azam Khan.

Lebih lanjut, Azam Khan menjelaskan bahwa meskipun proses pemilihan DPR dan Presiden dilakukan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, namun konstitusi tetap menyatakan bahwa mereka duduk di kursi kekuasaan atas pilihan rakyat.

"Walaupun proses pemilihan DPR dan Presiden dilakukan dengan cara-cara yang curang, namun konstitusi tetap menyatakan bahwa mereka adalah wakil rakyat. Oleh karena itu, rakyat memiliki hak dan kewajiban untuk mengawasi kinerja kacung atau pesuruh mereka," ungkap Azam Khan.

Menurut Azam Khan, kritik dan aspirasi rakyat terhadap pemerintahan merupakan bentuk pengawasan yang sah secara hukum. Ia menegaskan bahwa rakyat adalah pemegang kedaulatan tertinggi, sehingga mereka berhak untuk menyuarakan pendapat dan mengevaluasi kinerja kacung atau pesuruh mereka.

"Rakyat adalah pemegang kedaulatan tertinggi. Oleh karena itu, mereka berhak untuk mengkritik dan menyuarakan aspirasinya terhadap pemerintahan. Itu adalah bentuk pengawasan rakyat yang sah secara hukum terhadap kacung atau pesuruh mereka," tegas Azam Khan. (fiq)

Related Posts