
@rofiq, mediaglobenasional.com
Opini -Indonesia, negeri zamrud khatulistiwa, terlahir dengan kekayaan budaya yang tiada tara. Dari Sabang sampai Merauke, terhampar mozaik tradisi, bahasa, dan adat istiadat yang memesona. Keberagaman ini bagaikan simfoni alam yang mengalun indah, menjadi daya tarik bagi dunia.
Namun, di tengah gemerlapnya budaya, ironisnya, generasi penerus mulai menjauh. Terbius arus modernisasi, mereka terlena dengan budaya asing, melupakan warisan leluhur. Miris rasanya melihat anak muda lebih gandrung menari mengikuti alunan lagu barat, ketimbang meliuk lentur mengikuti irama gamelan.
Sadarkah kita, budaya adalah identitas bangsa? Di balik setiap tarian, lagu, dan tradisi, terkandung nilai-nilai luhur dan filosofi leluhur. Kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun ini, menjadi pedoman hidup, pemersatu bangsa, dan benteng kokoh penjaga jati diri.
Memang, modernisasi tak terelakkan. Tapi, budaya bukannya harus dibungkam. Justru, di era ini, kelestarian budaya menjadi semakin penting. Kita harus mampu beradaptasi, memadukan warisan leluhur dengan kemajuan zaman.
Mari kita jadikan budaya sebagai tarian yang menari di persimpangan jalan. Bukan tergilas modernisasi, tapi melangkah anggun, mengikuti irama zaman, tanpa kehilangan jati diri.
Mari kita jaga budaya Indonesia, lestarikan warisan leluhur, dan tunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bukan hanya kaya alam, tapi juga kaya budaya.
Ingatlah: Budaya adalah nafas bangsa. Tanpa budaya, bangsa kehilangan identitasnya. Mari kita jaga budaya Indonesia, demi masa depan bangsa yang gemilang!
Bersama, kita ciptakan tarian budaya yang memukau dunia!
Posting Komentar